Pemerintah Siapkan Sertifikat Halal untuk Bisnis Kuliner , Hotel, hingga Spa
Kinciakincia.com - Kementerian Pariwisata tengah menyiapkan pedoman wisata halal. Di antaranya mencakup sertifikasi halal untuk empat bidang usaha. "Untuk langkah awal ada empat bidang usaha yang akan disertifikasi yakni kuliner, hotel, biro perjalanan, dan spa,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dikutip dari keterangan pers, Kamis (27/6).
Menurutnya, sertifikasi halal penting sebagai nilai tambah bagi pelaku dan produk pariwisata, meski tidak bersifat wajib. "Sebaiknya para pelaku usaha tidak ragu untuk melakukan sertifikasi bagi bidang usahanya karena dengan demikian ada jaminan produknya halal dan sesuai dengan standar," kata Arief.
Ia optimistis panduan yang akan disusun tersebut dapat mempercepat pertumbuhan wisata halal di Indonesia. Pedoman wisata halal sendiri akan meliputi empat bidang yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.
Dalam penyusunan panduan, Kemenpar mengacu pada standar terbaik wisata dunia. "Kita harus mengikuti strategi umum seperti pelayanan dan harga terbaik dan berlaku di dunia," kata Arief. Potensi pariwisata halal di Indonesia dinilainya cukup besar, meski pencapaiannya belum optimal.
Selain Lombok, belum banyak daerah yang menjadikan wisata halal sebagai ciri khas wisata. Di Indonesia, prosentase kedatangan wisman halal baru mencapai 20% dan masih terus ditingkatkan.
Sebab, di Singapura saja, angka kedatangan wisman halalnya lebih dari 20%. Pengembangan wisata halal yang sedang dilakukan Kemenpar juga disetujui oleh KH. Maaruf Amin. "Semoga pedomannya segara ada dan dapat mempercepat pertumbuhan wisata Indonesia. Kita harap wisata halal Indonesia dapat menjadi yang terbaik di dunia," ujarnya.
Menurutnya, upaya untuk meningkatkan potensi wisata halal harus dimulai dengan memberikan pelayanan prima. “Kita jangan hanya mengandalkan cap halal dan status mayoritas muslim saja. Sebab kalau tidak bisa memberikan pelayanan terbaik, wisatawan tidak mau datang”, kata Maruf Amin.
(Sumber: katadata.co.id)
Berita Terkait
Kamis, 27 Juni 2019
Kamis Pekan Ini IHSG Menguat 36,99 Poin Pada Sesi I

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi pertama perdagangan saham.Pada penutupan sesi pertama, Kamis (27/6/2019), IHSG menguat 36,99 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.347,48. Indeks saham LQ45 naik 0,85 persen ke posisi 1.009,60. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,10 persen.Sebanyak 209 saham menguat sehingga mengangkat IHS.....
Kamis, 27 Juni 2019
Kementrian Pertanian Potong Ayam Umur 68 Minggu untuk Kendalikan Stok

Kementerian Pertanian (Kementan) akan memotong atau afkir ayam hidup (parent stock/PS) ras broiler yang berumur di atas 68 minggu. Upaya ini dilakukan guna mengendalikan stok yang berlebih dan menstabilkan harga ayam. "Upaya-upaya untuk membantu peternak dalam memulihkan harga livebird (ayam ras potong) terus dilakukan dan dikoordinasikan dengan pihak terkait," kata Direktur Jenderal Peternakan da.....
Rabu, 26 Juni 2019
Menteri Perindustrian Tingkatkan Kerja Sama Industri 4.0 dengan Korea Selatan

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan. Peningkatan kerja sama dilakukan dengan penandatanganan kerangka kerja teknis antara Kementerian Perindustrian dengan National Research Center (NRC) Republic of Korea. Kedua pihak sepakat membentuk Working Level Joint Committee (Sub-Komite Bersama) dalam rangka implementasi aktivitas kerja sama terk.....
Rabu, 26 Juni 2019
Rabu Pekan ini Bursa Asia Melemah, IHSG Menguat Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal sesi perdagangan Rabu pekan ini. Hal ini terjadi di tengah bursa saham Asia sebagian melemah.Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (26/6/2019), IHSG melemah tipis 3,36 poin atau 0,05 persen ke posisi6.323,81.Indeks saham LQ45 naik 0,12 persen ke posisi 1.002. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.Sebanyak 118 saham.....
Kamis, 20 Juni 2019
Harga FOB Turun, Ekspor Minyak Sawit Merosot

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) secara bulanan akan menurun hingga akhir tahun ini. Penurunan ekspor itu disebabkan oleh harga freight on board (FOB) CPO yang sedang anjlok. "Value-nya akan turun walau secara tonase (volume) meningkat, tapi siap-siap dengan angka yang secara value ekspor bulanan akan turun l.....
Kirim Informasi Untuk Teman