Huawei Sebut 17 Ponselnya Bisa Diperbarui Android Q
Kinciakincia.com - Huawei Technologies menyebut 17 ponselnya bisa diperbarui sistem operasi (OS) Android Q. Sebelumnya, perusahaan juga menjanjikan uang kembali apabila aplikasi seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, YouTube, dan Gmail gagal berfungsi di ponsel pintarnya (smartphone) dalam waktu dua tahun setelah pembelian. Huawei mengatakan bahwa perusahaannya optimistis bahwa 17 ponselnya tersebut dapat mengakses OS Android Q, apalagi mereka telah melakukan persiapan dan pengujian teknis terhadap ponsel-ponselnya .
“Kami bahkan telah bekerja dengan pihak ketiga selama berbulan-bulan untuk memastikan perangkat kami akan dapat menerima pembaruan dari OS tersebut,” ujar Huawei seperti dikutip dalam rilisnya di Huawei Answers, Selasa (25/6). Ia memastikan, konsumen yang telah atau akan membeli smartphone Huawei, dapat terus mengakses berbagai aplikasi seperti yang selalu mereka lakukan.
“Semua perangkat terus dicakup oleh garansi pabrik kami dan akan menerima dukungan layanan penuh yang sesuai,” ujarnya. Meskipun Google menangguhkan bisnis dengan Huawei untuk mematuhi daftar hitam perusahaan dari pemerintah Amerika Serikat, perusahaan asal Tiongkok tersebut akhirnya telah memberi kepastian bahwa setidaknya 17 ponselnya tersebut masih dapat berfungsi pada OS Android Q. Adapun, 17 ponsel Huawei yang dipastikan akan mendapat pembaruan dari Android Q adalah P30 Pro, P30, Mate 20, Mate 20 Pro, PORSCHE DESIGN Mate 20 RS, P30 lite, P smart 2019, P smart+ 2019, P smart Z, Mate 20 X, Mate 20 X (5G), P20 Pro, P20, Mate 10 Pro, PORSCHE DESIGN Mate 10, Mate 10, dan Mate 20 Lite.
Sebelumnya, sehari setelah CEO dan pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan perusahaan dapat kehilangan angka pendapatannya di 2019 sebanyak US$ 30 miliar, program garansi pertamanya pun muncul. Garansi itu menjanjikan bahwa Huawei sepenuhnya akan mengembalikan harga smartphone-nya jika aplikasi-aplikasi populer seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube dan Gmail berhenti berfungsi dalam waktu dua tahun setelah pembelian.
Namun, garansi itu baru akan ada di Filipina saat ini. Adapun, tawaran ini merupakan respons yang jelas terhadap pasar penjualannya yang semakin melemah dan hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Menurut Forbes, media lokal di Filipina melaporkan dealer (pedagang) ponsel menawarkan garansi tersebut pada perangkat Huawei yang dapat dibeli hingga Agustus. Huawei pun mengkonfirmasi tawaran itu. "Ini adalah inisiatif dari distributor kami dengan dealer kami," ujar Huawei pada Selasa pekan lalu.
Tahun lalu, Huawei mencatat pertumbuhan perusahaannya hingga mencapai pendapatan US$ 100 miliar untuk pertama kalinya. Rekor pertumbuhan itu kini telah diakhiri akibat dari imbas sanksi daftar hitam yang diberikan oleh pemerintah AS.
Hal itu pun memberikan dampak terhadap penurunan konsumennya. Sebelumnya, Huawei tercatat memegang posisi kedua untuk penjualan ponsel pintar secara global pada kuartal I-2019 setelah Samsung dan disusul oleh Apple. Namun, kini perusahaan tersebut kalah dari kedua perusahaan tersebut.
Adapun, perusahaan asal Tiongkok itu tidak ingin menyerah setelah mengetahui pendapatannya akan menurun pada tahun ini dan berikutnya akibat imbas dari AS tersebut. "Huawei akan melihat kehidupan baru pada tahun 2021," ujar Ren.
(Sumber: katadata.co.id)
Berita Terkait
Sabtu, 22 Juni 2019
CEO Gojek : Teknologi Digital dapat atasi Akses Pendidikan dan Kesehatan

CEO Gojek, Nadiem Makarim, mengatasi persoalan keterbatasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) termasuk pengemudi ojek, dalam menjangkau pasar melalui aplikasi Gojek. Kini, menurutnya, hambatan masyarakat dalam memanfaatkan layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan bisa diatasi dengan mengadopsi teknologi. Persoalannya terletak pada kesiapan pemerintah untuk mengadopsi teknologi. .....
Rabu, 19 Juni 2019
Facebook Kenalkan Mata Uang Digital

Perusahaan pengembang platform media sosial, Facebook resmi mengumumkan mata uang digital bernama Libra. Facebook memastikan, data pengguna media sosialnya termasuk terkait keuangan, aman. Sebab, Facebook sudah membentuk asosiasi yang akan memantau perkembangan mata uang digital tersebut.Asosiasi itu bernama Libra Association, yang beranggotakan modal ventura, organisasi nirlaba, perusahaan cr.....
Selasa, 18 Juni 2019
Instagram Memperbarui Fitur Guna untuk Permudah Pemulihan Akun yang Diretas

Perusahaan pengembang platform media sosial, Instagram, memperbarui beberapa fitur yang berfungsi untuk mengamankan akun yang diretas. Instagram juga mengembangkan serangkaian fitur untuk mencegah terjadinya peretasan (hacking). Peretasan dan lupa sandi merupakan persoalan yang sering dialami pengguna Instagram. “Kami mengamati saat seseorang kehilangan nama akun karena diretas atau menggant.....
Senin, 17 Juni 2019
Pemerintah Dharmasraya Luncurkan aplikasi Sigap Linmas

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan aplikasi Sigap Limnas dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)."Aplikas ini merupakan terobosan yang kami buat dalam mengembangkan sumber daya perlindungan masyarakat, dalam hal ini anggota linmas," kata Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Dharmas.....
Senin, 20 Mei 2019
Akibat Perang Dagang, Google Menghentikan Akses Huawei ke Sistem Android

Alphabet Inc, induk usaha Google, menghentikan kerja sama dengan Huawei Technologies Co Ltd termasuk akses ke sistem operasi Android dan sejumlah layanan populer, seperti Google Play Store, aplikasi Gmail, Google Chrome, dan YouTube. Penghentian kerja sama ini dilakukan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) sanksi perang dagang AS-Tiong.....
Kirim Informasi Untuk Teman