Jelang Ramadhan Harga Cabai di Padang Terpantau Turun
Kinciakincia.com - Bulan Ramadhan 1440 Hijriah sudah dekat. Harga cabai menjelang Ramadhan mengalami penurunan di Pasar Raya Padang.
Hal tersebut dikatakan oleh Randi Oktavianus seorang penjual cabai, Senin (22/4/2019) di Pasar Raya Padang.
Randi menuturkan harga cabai merah sebelumnya sekitar Rp 24 - 28 ribu per kilo, kini menjadi Rp 22 ribu per kilo.
Penurunan harga ini katanya, mulai terjadi sekitar beberapa hari yang lalu.
"Harga turun kira-kira sekitar dua hari yang lalu," sebutnya.
Menurut Randi jumlah pasokan cabai kini banyak, sehingga harga bisa mengalami penurunan.
"Kalau kiriman cabai dari Jawa bisa empat hingga lima mobil, stok jadi banyak, istilahnya "lado banjir" ," kata Randi.
Sementara pasokan cabai dari Jawa banyak, berpengaruh juga terhadap jumlah pasokan yang berasal dari Padang.
"Saya masok cabai dari Padang, karena cabai dari Jawa banyak juga yang masuk jadi stok cabai Padang masih banyak," ujarnya.
Untuk daya beli konsumen Randi mengaku saat ini stabil.
Dalam sehari Ia bisa menjual hingga 100 kilogram cabai.
Selain cabai, harga bawang di Pasar Raya Padang juga mengalami penurunan dalam satu pekan terakhir.
Halim Abral seorang penjual bawang, Senin pagi ini di Pasar Raya Padang menuturkan harga bawang merah sebelumnya sekitar Rp 28 ribu/kilogram.
Kini menjadi Rp 25 ribu per kilogram
Penurunan harga ini mulai terjadi sekitar sejak seminggu yang lalu.
"Pasokan Alhamdulillah lagi banyak, makanya mungkin harga bisa turun," sebutnya.
Untuk daya jual beli konsumen Halim mengaku meningkat dibandingkan biasanya.
"Apalagi sebentar lagi bulan Ramdhan, jadi banyak yang beli. Ini saja saya sudah mau pulang," kata pria berumur 24 tahun ini. Sebelumnya Ia hanya bisa menjual sekitar 150 kilogram dalam sehari. Dua hingga tiga hari yang lalu penjualan bawang merah dalam sehari meningkat pesat.
"Sekarang dalam sehari bisa terjual 200 hingga 250 kilogram," tutupnya.
Berita Terkait
Kamis, 18 April 2019
Payakumbuh Ekspor Rendang Untuk Kebutuhan Musim Haji di Arab Saudi

Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mulai mempersiapkan ekspor rendang asal daerah itu untuk musim haji 2019 setelah kedatangan pengusaha Arab Saudi ke kota itu beberapa waktu lalu."Keinginan Pemkot Payakumbuh untuk mengekspor rendang ke Arab Saudi mendekati kenyataan, setelah kunjungan pembeli Syeikh Nabil dari Arab Saudi di kota itu," kata Wakil Wali Kota PayakumbuhErwin Yunazdi Payak.....
Senin, 15 April 2019
Pasaman Barat Targetkan Produksi 110.000 Ton Ikan Pada 2019

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan produksi ikan sekitar 110.000 ton selama 2019."Target produksi ikan kita naikkan untuk 2019. Pada 2018 produksi ikan di Pasaman Barat 109.000 ton," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi Agus di Simpang Empat, Sabtu.Menurutnya salah satu upaya menaikkan produksi ikan diantaranya adala.....
Jumat, 12 April 2019
E Commerce pangkas biaya distribusi barang 11 hingga 12 Persen

Kehadiran e commerce memangkas biaya dari rantai distribusi barang sekitar 11 hingga 12 persen sehingga harga bisa lebih merata di seluruh Indonesia, kata VP of Public Policy & Government Relations Tokopedia Astri Wahyuni."Dulu perbedaan harga antara di Jakarta dengan di daerah seperti Padang cukup signifikan. Dengan e-commerce harga bisa terpangkas sampai 12 persen. Ini tentu menguntungka.....
Rabu, 10 April 2019
Solok Selatan Siap Menuju Sentra Bawang Putih Sumbar

Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menjadi daerah potensial dan prospektif untuk dikembangkan menjadi sentra bawang putih nasional, kata pejabat setempat."Berdasarkan pemetaan wilayah sekitar 500 hektare lahan di Solok Selatan berpotensi untuk penanaman bawang putih dan tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksikan 40 hektare luasan tanam di Kabupaten itu setelah target 20 he.....
Selasa, 09 April 2019
Harga Minyak Melonjak ke Tertinggi dalam 5 Bulan Terakhir

Harga minyak melonjak hingga dua persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencapai tingkat tertinggi dalam lima bulan di tengah ekspektasi bahwa pasokan global akan semakin ketat.Sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, ketatnya pasokan global tersebut antara lain akibat pertempuran di Libya, pemangkasan produksi yang dipimpin OPEC, dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuel.....
Kirim Informasi Untuk Teman