Nilai Ekspor Teh ke Eropa Menurun karena Batasan Limitasi Kandungan Antrakuinon
Kinciakincia.com - Batasan limitasi Antrakuinon 0,002 persen di pasar Eropa membuat pasar ekspor teh Indonesia menurun. General Manager Tenant dan Comercial PT Mitra Kerinci Yohanes Agung mengatakan, Dewan Teh Indonesia dan Asosiasi Teh Indonesia keberatan terkait aturan itu.
PT Mitra Kerinci merupakan salah satu perusahaan produsen teh yang kerap melakukan kegiatan ekspor berbagai jenis teh ke pasar internasional-salah satunya Eropa. Penetapan batas antrakuinon tersebut telah membuat volume ekspor perusahaan yang berkebun di Liki, Solok Selatan turun 75 persen.
"Kebijakan itu mulai diterapkan tahun lalu, sehingga produk kami dilarang masuk ke pasar Eropa," kata Yohanes seperti dilansir klikpositif, Rabu (23/8/2017) .
Kandungan Antarakuinon produk teh Liki tercatat sebesar 0,04 persen. "Jadi setelah pengujian di laboratorium Eurofin, produk Sumatera Barat tidak bisa masuk (Eropa) tahun lalu itu," ucap Yohanes.
Sementara itu berdasarkan catatan perusahaan, pelarangan teh Indonesia masuk pasar Eropa yang membuat volume ekspor menurun menurut Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi Pramono patut dipertanyakan. Pasalnya limitasi zat itu bagi dia tidak rasional.
Antrakuinon sendiri merupakan senyawa metabolit sekunder yang disebabkan oleh asap dalam pembakaran kayu dalam proses pembuatan teh. Namun sebenarnya aroma kayu tersebut merupakan nilai yang dicari oleh pasar konsumen di Eropa.
Selain itu di dalam daun teh, Antrakuinon banyak terdapat di bagian daun, bunga, biji, dan bagian akar. Antrakuinon memiliki peranan penting dalam transport elektron untuk menjaga fungsi biologi teh. Jadi saat daun teh diseduh, kadar Antrakuinon tidak begitu membahayakan bagi tubuh.
"Untuk teh saja maksimal 0,02 persen (Antarakuinon), bagaimana pula itu? jangan-jangan ini sudah jadi politik dagang,?" ucap dia. Kendati begitu, dampak limitasi atau ambang batas Antrakuinon tersebut tidak hanya dirasakan oleh Indonesia. Srilangka, Tiongkok dan Taiwan adalah negara lain yang harus menelan pil pahit ekspor teh di balik limitasi Antarkuinon.
Kebijakan itu menurut Yosdian membuat harga teh di Eropa melambung sehingga harus membuat Eropa melakukan penelitian kadar Antrakuinon dalam teh yang baik untuk dikonsumsi. "Selama penelitian ulang, ada pengurangan kadar dari 0,02 persen menjadi 0,01 persen, dan itu cukup menguntungkan bagi kami (Mitra Kerinci) di awal tahun ini," tuturnya.
Di sisi lain, Yohanes menambahkan, Asosiasi Teh Indonesia dan Dewan Teh Indonesia juga telah mengajukan keberatan kepada Kementerian Perdagangan, serta bekerja sama dengan negara eksportir teh lainnya untuk terus melobi Eropa,
Dengan demikian, seiring dengan perubahan yang dilakukan dan dikaji ulang, ekspor teh Indonesia khususnya Sumbar bisa naik lagi.
Berdasarkan data, selama satu tahun, total produksi teh PT Mitra Kerinci tercatat mencapai 4800 ton setahun. Dan dari jumlah yang ada, jumlah ekspor ke pasar luar internasional mencapai 10 persen dari keseluruhan produksi. (KKC)
Berita Terkait
Selasa, 18 April 2017
Acer Luncurkan Program CinemAcer

Kecenderungan orang Indonesia untuk menonton TV streaming, terutama video on demand terus meningkat. Riset ConsumerLab (2015) mengungkapkan bahwa orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 6-7,5 jam lebih lama untuk menonton video on demand dari smartphone dan notebook setiap minggu ketimbang dari perangkat TV konvensional. Fakta inilah yang mendorong Acer untuk menghadirkan program bernilai.....
Selasa, 11 April 2017
Sumbar Poros Startup Nasional

Dengan adanya konsep iven startup seperti ini, Visio dan Amcor berharap semakin tumbuh dan menjamurnya startup di Sumatera Barat. Mereka berpikir, bahwa cukup banyak talenta di Sumbar yang memiliki skillset yang bagus untuk membuat startup sekelas Bukalapak, Gojek ataupun Lazada. “Kita di Sumbar memiliki talenta untuk membuat startup fase awal sekelas Gojek atau Bukalapak, sayangnya talenta-.....
Selasa, 11 April 2017
Anak Muda Padang Punya Startup Kosan Sampai Kesehatan

Di kegiatan Startup Padang Labs yang digelar pada 6-8 April 2017 tercatat ada 8 startup yang berhasil diluncurkan. Kedepalapan usaha rintisan digital itu ialah Hacecomu.com, sebuah startup yang menolong apotik untuk mengantarkan obat online dengan layanan premium. Selain itu ada Ibento.id, sebuah startup event organizer yang menolong individu/kelompok membuat iven, mulai dari A sampai Z. Juga .....
Selasa, 11 April 2017
3 Hari Sukses Cetak 8 Startup Baru

Pada tanggal 6-8 April 2017 menjadi era baru bagi ekosistem bisnis rintisan digital (startup) di Sumatera Barat. Pasalnya pada tanggal tersebut telah berhasil diluncurkannya delapan usaha startup baru yang siap bersaing dan melejit di kancah bisnis startup Indonesia. Semua bisa terjadi karena sebuah acara yang bernama Startup Padang Lab yang diadakan oleh Visio Incubator, sebuah lembaga pelati.....
Rabu, 05 April 2017
Indosat Ooredoo Bangun Ekosistem di Investor Pasar Modal

Indosat Ooredoo memberikan penghargaan kepada enam pemenang Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) 2016 yang diselenggarakan di Kantor Pusat Indosat Ooredoo. Program yang diselenggarakan sebagai bentuk komitmen Indosat Ooredoo dalam meningkatkan jumlah investor andal di pasar modal Indonesia ini berhasil menjaring 10.000 peserta dari seluruh Indonesia di tahun kedua penyelenggaraannya.En.....
Kirim Informasi Untuk Teman